Informasi Seputar Desa Mlagen

Monday, October 19, 2009

PEKERJA GULA MERAH DIMINTA WASPADA

Masduki pada Senin pagi masih sibuk memadamkan api di tumpukan ampas tebu yang ia gunakan untuk tanggul di pinggir sungai.

Rumpun pohon bambu yang berhimpitan dengan kabel listrik, diduga menjadi pemicu kebakaran.

Pamotan – Para pemilik usaha gula merah tumbu dihimbau untuk mewaspadai kejadian kebakaran yang sangat rawan terjadi pada saat puncak musim kemarau seperti sekarang ini yang biasanya disebabkan oleh pembakaran ampas tebu.



Kasus kebakaran di usaha pembuatan gula merah terakhir terjadi di desa Gegersimo kecamatan Pamotan milik Masduki alias Chan pada hari Minggu. Masih simpang siur penyebab kebakaran, namun diduga karena hubungan pendek arus listrik. Memang di dekat lokasi ada jaringan kabel listrik PLN. Diperkirakan api berasal dari pohon pohon bambu yang menimpa kabel. Lantaran angin bertiup sangat kencang, percikan api merembet ke tumpukan ampas tebu, sehingga semakin membesar. Ironisnya kebakaran ditempat ini sudah yang kedua kali. Beruntung waktu itu sejumlah warga dusun Bedhol desa Sendangagung kecamatan Pamotan memergoki kebakaran tersebut, sehingga cepat ditangani. Karena jika tidak, api bisa merembet hingga ke SD Gegersimo yang jaraknya hanya 30 an meter dari lokasi kejadian. Petugas pemadam kebakaran menghabiskan 8 tangki air untuk menaklukkan si jago merah dan upaya pemadaman baru berakhir pada Minggu sore pukul 16.00 wib.

Meski demikian hingga Senin pagi pemilik ampas tebu Masduki masih sibuk memadamkan api dengan menggunakan air seadanya, karena asap masih terus mengepul keluar dari tumpukan ampas.


Masduki alias Chan menjelaskan ampas tebu biasanya digunakan untuk bahan bakar pembuatan gula merah. Para pengusaha enggan menggunakan kayu, karena akan menelan biaya cukup besar. Tapi pada saat pembakaran, dia mengaku para pekerja rutin menjaga api sampai dengan selesai. Baginya keamanan sangat diperhatikan.


Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Rembang Koesnin menyatakan terlepas dari penyebab kebakaran, hendaknya pemilik usaha gula merah tumbu lebih waspada, karena pada waktu pagi hingga sore hari angin bertiup cukup kencang belakangan ini. Lengah sedikit saja, api akan cepat membesar.


Pabrik gula merah tumbu ini banyak tersebar di wilayah kecamatan Sulang dan kecamatan Pamotan. Jumlahnya mencapai lebih dari 100 lokasi. Hanya saja sebagian dari mereka kerap menganggap sepele proses pembakaran ampas tebu, karena tempat usaha yang jauh dari permukiman warga. Serangkaian kasus kebakaran di pabrik gula merah tumbu, seharusnya membuat pekerja lebih bisa mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.


sumber : http://r2b.myadgame.com/

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive