Informasi Seputar Desa Mlagen

Sunday, October 25, 2009

JALUR LINGKAR, SUDAH MENDESAK ?

Setiap kali ada kecelakaan lalu lintas, arus kendaraan di jalur pantura kota Rembang macet. Apabila Rembang mempunyai jalur lingkar, tentu akan mudah mengurai kemacetan.

Rembang – Wacana jalur lingkar untuk keluar masuk kota Rembang kembali mencuat, setelah sejumlah daerah tetangga seperti Demak, Kudus dan Pati yang sama sama dilalui jalur pantura saat ini sudah mempunyai jalur lingkar.

Dimungkinkan peluang pemerintah kabupaten Rembang untuk mendapatkan dana dari pemerintah pusat akan terbuka lebar.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Rembang Djamin menjelaskan sebenarnya sisi pandang pembangunan jalur lingkar bukan didasarkan pada aspek secara bertahap seperti itu. Akan tetapi didasarkan apakah jalur pantura dalam kota Rembang saat ini sudah benar benar padat dan sulit untuk dilewati kendaraan kendaraan berat ? Menurutnya pada hari hari biasa arus kendaraan di jalur pantura dalam kota Rembang relatif masih lancar. Namun lalu lintas menjadi tersendat, ketika ada kecelakaan, perbaikan jalan seperti sekarang atau sewaktu waktu saat ada kegiatan masyarakat.

Jika dari hasil kajian pemerintah pusat ternyata Rembang sudah mendesak membutuhkan jalur lingkar, biasanya untuk urusan dana akan cepat diusahakan. Djamin berpendapat akan lebih baik jalur lingkar secepatnya dibangun, karena semakin lama jumlah kendaraan yang melintas bertambah banyak. Diharapkan pula dengan adanya jalur lingkar, maka perkembangan kota Rembang akan meluas.

Dari data yang kami miliki, wacana jalur lingkar di Rembang sebenarnya pernah digagas sejak tahun 2000 an lalu. Bahkan pada tahun 2003 sudah ada salah satu konsultan CV Arsitektonik Tajuk Rekayasa Semarang yang memaparkan rencana pembangunan jalur lingkar selebar 22 meter.

Kala itu jalur lingkar akan melintasi 13 desa, mulai dari desa Tireman Rembang hingga desa Banyudono kecamatan Kaliori. Hanya saja rencana tersebut belum terealisasi hingga sekarang ini.

Jika jalur lingkar diawali tahun depan, maka diprediksi akan menelan dana lebih dari Rp 20 miliar. Paling banyak dana tersedot untuk kebutuhan pembebasan tanah milik warga. Namun apabila molor lebih lama, tentunya kebutuhan dana akan semakin membengkak.


sumber : http://r2b.myadgame.com/

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive