Truk truk tambang seperti inilah yang kerap melintas di jalur desa Terjan kecamatan Kragan.
Kragan – Warga desa Terjan kecamatan Kragan mengeluhkan polusi debu yang ditimbulkan dari banyaknya truk pengangkut bahan tambang yang melintas di jalur desa tersebut.
Hampir setiap hari terdapat lebih dari 100 unit truk pengangkut bahan tambang batu maupun gamping yang lalu lalang lewat desa Terjan. Pada saat diatas jam 12.00 wibb, warga semakin terganggu karena debu berterbangan memasuki kawasan penduduk terbawa oleh tiupan angin kencang. Selain masalah polusi, warga juga mengeluhkan kerusakan jalan bertambah parah akibat muatan truk yang dianggap melebihi tonase.
Sekretaris Desa Terjan kecamatan Kragan Karyo Praptono menjelaskan pihak desa sudah berulang kali menjadi sasaran keluhan warga, karena kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 2004 lalu. Pengelolah tambang batu tras di desa Sudan dan di desa Terjan juga dianggap tidak mempunyai iktikad baik untuk memberikan kompensasi terhadap warga.
Memang ada warga yang direkrut menjadi tenaga kerja kasar dalam kegiatan penambangan tersebut. Namun Karyo Praptono menuding penambangan justru lebih banyak merugikan masyarakat sekitar.
Sekretaris Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Rembang Wuryanto ketika dikonfirmasi mengenai masalah ini mengungkapkan masalah tersebut sebenarnya merupakan keluhan lama yang kembali mencuat. Menurutnya selama para penambang memiliki izin resmi, tidak perlu dipermasalahkan.
Sekretaris Dinas ESDM Wuryanto menambahkan apabila warga mengeluhkan debu truk pengangkut tambang, secepatnya antara kedua belah pihak duduk bersama untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Jangan sampai warga mencegat truk penambang hanya gara gara masalah ini.
Sedangkan mengenai kerusakan jalan, hal itu sudah menjadi konsekuensi sebuah aktivitas penambangan dan akan menjadi tanggung jawab Pemkab Rembang.
sumber : http://r2b.myadgame.com/
0 komentar:
Post a Comment