Informasi Seputar Desa Mlagen

Monday, October 19, 2009

GIZI BURUK MASIH ADA, PROGRAM MAKANAN TAMBAHAN BERHENTI

Kepala Puskesmas Sluke Darmono menyampaikan himbauannya kepada puluhan ibu ibu seputar gizi buruk, hari Senin.

Antre menimbangkan balita di balai desa Labuhan Kidul kecamatan Sluke.

Sluke – Puskesmas Sluke pada hari Senin menemukan 2 anak penderita gizi buruk dalam kegiatan penjaringan balita penderita gizi buruk yang berlangsung di Balai Desa Labuhan Kidul kecamatan Sluke. Diantaranya yakni Nadya Asmarani (4 tahun) dan Muhammad Sahrul Adzim (5 tahun). Keduanya berat badannya antara 9 hingga 10 kilo gram, padahal anak anak seusianya seharusnya sudah 14 sampai dengan 15 kilo gram.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Puskesmas Sluke Darmono bersama dua orang stafnya dan perwakilan dari Plan Indonesia.

Kepala Puskesmas Sluke Darmono mengingatkan kepada para ibu ibu untuk rutin menimbang berat badan balitanya, sehingga apabila mengalami gizi buruk atau gizi kurang bisa cepat langsung teratasi. Apalagi usia antara 2 hingga 5 tahun merupakan masa perkembangan otak balita. Darmono juga berharap supaya jangan membiasakan memberikan makanan mie instan kepada anak anak balita, karena kurang baik bagi kesehatan. Akan lebih tepat apabila balita diberikan asupan makanan seperti ikan dan sayur sayuran.

Desa Labuhan Kidul kecamatan Sluke merupakan salah satu desa tepencil yang letaknya berada di kawasan perbukitan atau berjarak sekitar 7 kilo meter dari jalur pantura desa Sendangmulyo. Sebagian besar warganya merupakan keluarga pra sejahtera, dengan hanya mengandalkan penghasilan sebagai buruh tani dan nelayan.

Qoriah salah satu kader desa Labuhan Kidul kecamatan Sluke mengakui jangankan untuk membelikan susu, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja banyak keluarga yang masih kesulitan. Hal inilah yang terkadang membuat sejumlah ibu ibu kurang memperhatikan buah hatinya. Faktor ekonomi menjadi penyebab utama adanya balita penderita gizi buruk.

Dalam kegiatan penjaringan balita penderita gizi buruk itu, sekitar 70 orang balita mendapatkan paket makanan bergizi.

Sebenarnya sudah tiga bulan terakhir ini bagi balita penderita gizi buruk menjadi sasaran program makanan tambahan PMT pemulihan. Hanya saja program itu sudah berakhir sejak hari Sabtu tanggal 17 Oktober lalu. Untuk kelanjutan program makanan tambahan ini masih menunggu cairnya anggaran dari APBD Rembang.


sumber : http://r2b.myadgame.com/

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive