Informasi Seputar Desa Mlagen

Saturday, November 7, 2009

SAYA PERNAH MENANGIS..KINI TIDAK LAGI..

Kegiatan baca Al Quran sudah menjadi santapan rutin setiap hari. Menghafal dan mengingat menjadi kunci utama Lasmito.

Lasmito tunjukkan piala juara I dalam STQ tingkat Kabupaten Rembang.

Bulu – Reporter R2B mengangkat sebuah laporan tentang profil seorang pemuda penyandang tuna netra di desa Mlatirejo kecamatan Bulu. Meski ditengah tengah keterbatasan lantaran tidak bisa melihat, namun segudang prestasi dan ketrampilan bisa ia torehkan, justru melebihi orang normal. Siapakah dia ? berikut liputannya.

Lasmito namanya, pemuda ini berusia 25 tahun. Tinggal di sebuah rumah sederhana di desa Mlatirejo kecamatan Bulu. Dia anak terakhir dari tiga bersaudara, dari pasangan Harjiyono dan Lasmirah Almarhumah.

Boleh jadi Lasmito pemuda yang cukup terkenal di desa Mlatirejo. Tak hanya karena sebagai penyandang tuna netra, namun lebih karena semangat dan kegigihannya memperjuangkan hidup. Awalnya, Lasmito bisa melihat bebas menikmati indahnya alam ciptaan sang kuasa. Ketika menginjak usia 15 tahun, entah kenapa pandangannya semakin memudar dan tibalah kegelapan itu. Kedua matanya sama sekali tidak bisa melihat.

Lasmito kala itu sempat menyesali nasib yang ia alami. Berulang kali dirinya menangis meratapi kebutaannya, taktala mendengar kawan kawan seusianya leluasa bermain dan bisa pergi sesuka hati. Sementara dirinya terkungkung di dalam rumah. Jangankan bermain, untuk berjalan saja kedua tangannya harus meraba raba supaya tidak terjatuh.

Seiring dengan berjalannya waktu, Lasmito tersadar bahwa hidup harus terus berjalan. Detak nafas perlu diimbangi dengan rasa semangat untuk meraih kemajuan. Lasmito kemudian fokus belajar mengaji. Satu per satu ayat pada kitab suci Al Quran ia hafalkan hingga kemudian bisa khatam sampai 30 Juz. Bahkan dia pernah menyabet juara I dalam ajang Tilawatil Quran tingkat kabupaten Rembang pada tahun 2003 lalu. Dari situlah ia merasa bahwa dibalik nasibnya sebagai penyandang tuna netra, Sang Kuasa memberikan berbagai macam kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Banyak rutinitas yang kini ia kerjakan. Lasmito mempunyai aktivitas sambilan sebagai penjual pulsa. Tangan tangannya begitu lincah mengirimkan pulsa kepada pemesan. Meski tidak bisa melihat, namun mata batinnya seakan akan bisa menuntunnya tanpa kesalahan sedikitpun. Begitupun ketika menerima uang, Lasmito sudah hafal berapa pecahannya dan sulit untuk dibohongi. Selain sebagai penjual pulsa, pemuda asli Mlatirejo ini juga menjadi penabuh rebana yang tergabung dalam group Nurul Anwar. Kerap kali ia mengikuti pentas seni di berbagai kota, yang terakhir saat menunjukkan keahliannya menabuh gendang jaipong dalam sebuah pentas di asrama haji Donohodan Boyolali belum lama ini.

Ada beberapa keinginannya yang hingga sekarang belum terwujud, yakni ingin mengembangkan usahanya membuka counter dan mencoba belajar memainkan alat musik organ tunggal.

Kami sempat bertanya apakah Lasmito akan segera menikah ? dia tersenyum dan mengaku saat ini memang sudah punya pacar, seraya berharap suatu saat akan bisa menikahi sang pujaan hati.

Saat kami pamit, Lasmito menitipkan pesan kepada sesama penyandang cacat untuk selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini. Bagaimanapun juga banyak rahasia ilahi yang tersimpan dibalik penderitaan seseorang.


sumber : http://r2b.myadgame.com

Share:

0 komentar:

Post a Comment