Informasi Seputar Desa Mlagen

Monday, November 16, 2009

PETANI DAN NELAYAN MENDOMINASI

Para pengantar melambaikan tangan kepada jemaah calon haji yang akan diberangkatkan dari Gedung Haji Rembang, Senin pagi.

Jemaah calon haji saat berada di dalam bus. Paling banyak berasal dari kaum petani dan nelayan.

Rembang – Sebanyak 789 jemaah calon haji asal kabupaten Rembang Senin pagi berangkat dari Gedung Haji Jl Pemuda Rembang.

Mereka terbagi dalam tiga kelompok terbang atau kloter. Untuk kloter 75 berangkat pada pukul 07.20 wibb, jumlahnya hanya 35 orang jemaah dan nantinya bergabung menjadi satu dengan jemaah asal kabupaten Kudus dan Kotamadya Semarang, sedangkan 750 orang jemaah calon haji pada kloter 76 dan 77 berangkat tepat pada pukul 09.00 wibb.

Bupati Rembang Mohammad Salim yang melepas jemaah calon haji mengingatkan untuk tetap menjaga kesehatan di tanah suci, supaya bisa menjalankan serangkaian ibadah. Peran Tim Kesehatan Haji Daerah TKHD dan Tim Kesehatan Haji Indonesia TKHI juga sangat penting untuk mengatasi berbagai macam gangguan penyakit para jemaah.

Dalam pemberangkatan jemaah calon haji, tampak ratusan orang pengantar tetap datang memadati Jl Pemuda km 03 Rembang, meski sebelumnya sudah dihimbau untuk melepas di pusat konsentrasi pemberangkatan ditingkat kecamatan. Sebagian dari mereka kelihatan cukup terharu saat melambaikan tangan, mengiringi laju 20 bus yang membawa jemaah calon haji.

Ada satu hal yang cukup menarik dibalik keberangkatan jemaah calon haji asal kabupaten Rembang, karena dari jumlah 789 orang paling banyak bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan yakni sekitar 50 persen. Baru kemudian disusul dari kalangan swasta, pedagang, pegawai negeri sipil serta TNI/POLRI.

Salah satunya adalah Sugiman, petani asal desa Tambakagung kecamatan Kaliori yang tahun ini menunaikan ibadah haji bersama isterinya, Sumiah. Sugiman bercerita penghasilan sebagai petani memang tidak menentu, sehingga kalau punya uang langsung ditabung ke bank. Setelah tiga tahun menabung, baru kemudian ia bisa mewujudkan niatnya untuk berangkat ke tanah suci.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji Dan Umroh Departemen Agama Kabupaten Rembang Mahmudi mengatakan bisa jadi hasil panenan dan tangkapan ikan saat melaut dalam beberapa tahun ini mengalami peningkatan, sehingga jumlah jemaah calon haji yang berasal dari kalangan petani dan nelayan cukup mendominasi. Selain itu ada kecenderungan kaum petani dan nelayan mempunyai niat yang tinggi untuk menunaikan ibadah haji sebagai Rukun Islam yang ke V. Bekal kesabaran menabung itulah yang menjadi tolok ukur keteguhan niat mereka.

Berdasarkan data, jemaah calon haji asal kabupaten Rembang paling banyak berasal dari kecamatan Sarang yakni 153 orang. Kecamatan Sarang selama ini dikenal sebagai daerah pesisir pantai dan banyak nelayan pemilik kapal yang sukses.

Sedangkan jemaah calon haji yang paling sedikit berasal dari kecamatan Gunem yakni hanya 9 orang.


sumber : http://r2b.myadgame.com

Share:

0 komentar:

Post a Comment