Informasi Seputar Desa Mlagen

Saturday, November 7, 2009

KISAH PENDERITA GIZI BURUK, HARUS BERGANTI NAMA

Tubuh balita penderita gizi buruk yang kurus kering di dusun Karangaru desa Mondoteko.

Menangis saat terbaring di tempat tidur.

Rembang – Nasib malang dialami seorang balita penderita gizi buruk di desa Mondoteko Rembang. Meski sudah berusia 4,5 tahun, namun berat badannya hanya 6 kilo gram. Orang tua balita terpaksa melakukan perawatan seadanya di rumah, karena ketiadaan biaya.

Suryo Adi Saputro pada Kamis siang terus terusan menangis di kamar rumahnya yang pengap di dusun Karangaru, desa Mondoteko Rembang. Sang ibu Sukiyem sesekali mengusap air mata yang membasahi pipi anaknya. Sukiyem bercerita semenjak usia 1 tahun, Suryo Adi Saputro sudah menderita gizi buruk, karena sakit flek dan kelainan jantung. Asupan makanan sulit diserap tubuh, sehingga kondisinya semakin memburuk. Berat badan Suryo hanya 6 kilo gram, padahal anak anak seusianya yang normal bisa mencapai 17 kilo gram.

Berulang kali Suryo Adi Saputro dibawa berobat ke dokter spesialis dan rumah sakit dr R Sutrasno Rembang. Setiap kali berobat, rata rata menghabiskan biaya Rp 150 ribu dan saat ini kedua orang tua balita sudah tidak kuat lagi menanggung biaya. Apalagi ayah Suryo, Sukijan juga masih menderita sakit asma dan sehari hari terbaring di tempat tidur, tak bisa mencari nafkah. Praktis untuk mencukupi kebutuhan hidup, keluarga ini hanya menggantungkan penghasilan dari toko kecil kecilan.

Saat ada penimbangan balita dalam kegiatan Posyandu di dusun Karangaru desa Mondoteko Rembang, selama ini Sukiyem aktif datang. Tetapi lama kelamaan dia menjadi malu dengan tetangga dan enggan ikut Posyandu, karena kondisi anak keduanya itu belum juga membaik. Awalnya Suryo Adi Saputro juga menjadi sasaran penerima program makanan tambahan PMT pemulihan bagi penderita gizi buruk. Program tersebut sudah berhenti semenjak pertengahan bulan Oktober ini, sedangkan untuk kelanjutannya harus menunggu pencairan dana dari APBD Rembang.

Orang tua Suryo kini hanya bisa pasrah dan berharap ada bantuan dari pemerintah. Bahkan lantaran ingin segera sembuh, nama Suryo Adi Saputro kini diganti dengan nama Slamet Adi Saputro. Sebagaimana kepercayaan orang Jawa, penggantian nama Slamet tersebut, diharapkan Slamet Adi Saputro benar benar bisa lepas dari cengkraman gizi buruk.


sumber : http://r2b.myadgame.com

Share:

0 komentar:

Post a Comment